Cara Memelihara Murai Batu Bakalan Muda Hutan ini adalah notasi yang saya ambil dari pengalaman memelihara burung murai batu bakalan, dan perbincangan dengan rekan-rekan kicau mania Bandung yang sudah lebih berpengalaman dalam hal perawatan burung kicauan.
Hal yang membedakan murai batu bakalan hutan dan hasil penangkaran/ternak adalah, murai batu bakalan biasanya memiliki keunggulan dalam variasi kicauan, namun memiliki tingkat kesulitan yang lebih diawal pemeliharaannya. Lain halnya dengan anakan murai batu hasil penangkaran, kita bisa langsung terapkan cara perawatan murai batu yang sudah banyak di ulas di blog-blog master kicau mania. Atau anda bisa lihat dalam postingan saya disini.
Oke, langsung pada pokok bahasan yaitu cara memelihara murai batu bakalan muda hutan.
1. Tempatkan bakalan murai muda hutan pada sangkar kotak terlebih dahulu, jangan langsung menggunakan sangkar murai yang berbentuk bulat besar. Sangkar kotak jangan terlalu besar pilih yang sedang saja, ini bertujuan agar murai bakalan lebih sempit ruang geraknya agar tidak loncat kesana kemari dan lebih tenang.
2. Gunakan satu tangkringan saja, beri tempat makanan dan minuman yang besar. Dan sangkar sebaiknya tertutup (bisa memakai koran) ini juga membantu burung murai bakalan lebih tenang dan cepat beradaptasi.
3. Untuk makanan, berikan vur yang dicampur dengan kroto dan ulat hongkong yang diaduk rata, anda juga bisa memberikan jangkrik yang dipotong-potong dan di campur kedalam vur juga. Tujuan pemberian ulat dan jangkrik yang dipotong-potong yaitu agar vur mudah menempel pada ulat atau jangkrik dan termakan oleh murai bakalan kita. Sehingga burung nantinya menyukai vur sebagai makanan pokoknya. Karena inti perawatan murai batu bakalan hutan adalah membuatnya mau makan vur.
4. Gantang sangkar atau tempelkan pada dinding ditempat yang tenang yang jarang orang lalu lalang. Jangan sering-sering mengganggu bakalan murai batu kita, bersihkan dan cek pakan dan air 3 hari sekali saja.
5. Jangan sekali kali memandikan murai batu bakalan hutan kita, sampai terlihat dia mandi sendiri di tempat minum.
6. Lihat kotoran burung tersebut apakah sudah makan vur atau belum, jika sudah full mau makan vur anda bisa membuka tutup sangkar.
7. Bila burung sudah full makan vur anda sudah bisa menerapkan cara perawatan murai batu secara umum. namun dalam penjemuran sebaiknya memakai kerodong dan jangan terlalu lama.
8. Jangan gantang burung diluar yang banyak orang lalu lalang tanpa kerodong atau penutup kurung sampai burung sudah mau berkicau lantang.
9. Adalah kunci semua kesuksesan, yaitu SABAR.
Demikianlah cara atau tips perawatan burung murai batu bakalan hutan semoga ada manfaatnya untuk kita, mohon maaf bila ada kekurangan dalam penyampaiannya.
Terima kasih Tips Merawat