Berukuran besar (41-50 cm). Memiliki dua fase bulu: fase putih yang khas dan fase abu-abu yang mirip dengan Elang-alap Coklat tetapi tidak memiliki kerah merah-karat. Sera jingga kuning, tubuh bagian bawah merah-karat polos. Remaja: tubuh bagian bawah keputih-putihan atau bungalan ber-strip dan berpalang tebal.
Suara :
Serangkaian nada yang terdiri dari delapan sampai sepuluh nada samar, lambat, tinggi, nada lemah, maninggi atau menurun.
Penyebaran global :
Indonesia Timur, Kep. Bismarck, Kep. Solomon, dan Australia.
Penyebaran lokal :
Di Nusa Tenggara, Maluku dan seluruh kawasan Papua. Dari ketinggian 500 – 1450 m di habitat yang terganggu.
Kebiasaan :
Elang-alap yang umum di tepi hutan di sebagian besar kawasan Papua. Bertengger di pepohonan yang teduh, menyusuri tepi hutan di puncak kanopi, jarang terbang tinggi. Terkadang melakukan gaya terbang berguling-guling mirip dengan Elang-alap Jambul.
Makanan:
Burung, mamalia kecil, reptil, katak, dan antropoda.
Perkembangbiakan:
Musim berbiak Mei-November di Australia utara. Sarang tersusun atas ranting dan dijalin dengan dedaunan. Terletak 15 m di atas permukaan tanah, biasanya di puncak tajuk pohon. Telur 2-4 butir, dengan waktu pengeraman 31-34 hari. Anakan belajar terbang meninggalkan sarang pada umur 30-42 hari.
burung endemik , Burung Pemangsa