Nuri yang berukuran sangat kecil (12 cm), berwarna hijau dengan tunggir merah. Tubuh bagian atas hijau terang. Tubuh bagian bawah hijau-kuning, tunggung dan penutup ekor merah membara, ada bercak kuning pada tenggorokan (betina dan burung muda: bercak jauh lebih kecil).
Iris dan paruh kuning, kaki jingga.
Suara:
Dentangan berdesir: “srii-ii” pada waktu terbang.
Penyebaran global:
Endemik di Jawa dan Bali.
Penyebaran lokal dan status:
Di Jawa dan Bali, umum ditemukan di hutan hujan, dari ketinggian permukaan laut sampai 2.000 m, mungkin nomaden (sering berpindah-pindah) dan mudah terlewatkan (tidak teramati).
Kebiasaan:
Terbang cepat di atas hutan dalam kelompok kecil, dengan kepakan sayap yang menderu sambil berteriak-teriak. Memakan bunga-bungaan, kuncup bunga, dan buah-buahan kecil. Merayap dan merangkap pada dahan-dahan pohon dengan gaya yang lucu. Sulit dilihat karena ukurannya kecil dan warna hijaunya. Memiliki kebiasaan aneh, yaitu tidur bergantung dengan kepala di bawah. Betina sering tampak membawa bahan-bahan sarang yang diselipkan di antara bulu-bulu tunggirnya.
Catatan:
Beberapa penulis menempatkan jenis ini ke dalam Serindit Loriculus vernalis, tetapi perbedaan warna dan penyebarannya yang terputus merupakan bukti keabsahan sebagai jenis tersendiri. Burung Indonesia